Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kondisi yang terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang berfungsi menyuplai darah ke otot jantung). Akibatnya suplai darah ke otot jantung akan berkurang atau, dalam kasus terburuk, bisa berhenti bekerja.
Jika sumbatan tersebut tidak segera diatasi, otot jantung akan semakin rusak dan mencegah jantung untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan yang cepat dan akurat.
Menurut penelitian, penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit jantung dengan angka kematian tertinggi di dunia karena baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama berisiko terkena penyakit ini.Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 35% kematian akibat penyakit tersebut dan 5-9% di Rusia selama 20 tahun. Pembuluh darah tersumbat juga bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kolesterol tinggi, merokok, obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Siapa saja dapat terkena penyakit jantung koroner, sehingga sangat penting untuk mengenali gejala penyakit ini untuk deteksi dini. Berikut gejala penyakit jantung koroner yang harus diwaspadai:
1. Nyeri dada atau sesak
Nyeri dada merupakan salah satu gejala penyakit jantung yang paling umum.Biasanya kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan darah yang kaya oksigen ke otot jantung, sehingga dada terasa berat atau terasa seperti digencet. Nyeri dada sering terjadi dan dirasakan saat Anda melakukan aktivitas, seperti saat berolahraga dan saat Anda merasakan tekanan emosional.
2. Sesak napas
Gejala penyakit jantung koroner selanjutnya adalah sesak napas. Jantung yang tidak bekerja dengan baik, memompa darah ke paru-paru, membuat sulit bernapas.Selain itu, banyaknya cairan di paru-paru akan memperparah kondisi tersebut, apalagi jika disertai nyeri dada.
3. Mudah lelah
Gejala penyakit jantung koroner lainnya adalah kelelahan. Kelelahan adalah efek yang disebabkan oleh fungsi jantung yang tidak normal. Kelelahan yang sering disertai pusing terjadi akibat gangguan peredaran darah.
4. Keringat dingin, mual dan muntah
Saat pembuluh darah menyempit, secara tidak langsung otot jantung kekurangan oksigen sehingga menyebabkan iskemia. Iskemia sendiri merupakan kondisi yang menyebabkan keringat berlebih, mual, dan muntah.
1. Treadmill
Aktivitas fisik membantu jantung memompa darah lebih keras dan lebih cepat. Oleh karena itu, tes treadmill dilakukan untuk mengetahui cara kerja jantung saat melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu, pengujian treadmill sangat membantu dalam mendeteksi masalah peredaran darah di jantung.
2 .Rekaman Jantung (EKG)
Rekaman Jantung atau Elektrokardiogram (USG) adalah pemeriksaan penyakit jantung koroner yang menggunakan gelombang suara. Dengan alat ini, dokter di rumah sakit Siloam seringkali dapat mendeteksi kondisi jantung lainnya.
3. CT angiogram koroner
Ini adalah jenis tes yang menggunakan sinar-X yang dilakukan khusus untuk penyakit jantung koroner untuk melihat arteri. Dengan melakukan pemeriksaan jenis ini, dokter akan lebih mudah mendiagnosis gangguan dan tingkat kerusakan pembuluh darah.
4. Kateterisasi Jantung
Kateterisasi jantung dilakukan untuk memastikan adanya sumbatan pada arteri koroner. Untuk meminimalkan risiko penyakit jantung koroner, disarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin. Nikmati konsultasi pribadi dengan spesialis kapan saja, di mana saja dengan Livinwell-Care. Untuk informasi lebih lanjut, langsung DM dan hubungi kami di 0817-289-91. Anda juga bisa memesan Paket Pemeriksaan Jantung untuk memantau kesehatan jantung Anda secara berkala.
© 2023 Livinwell Medical Tourism & Consultancy. All rights reserved. Designed & Developed by SK Info Techies